Ibnu Sa'ati
Nama lengkap Ibnu Sa’ati adalah Fakhruddin Ridwan bin Muhammad bin Ali bin Rustam al-Khurasani. Ia dilahirkan di Damaskus, tapi keluarganya berasal dari Khurasan. Keluarga besarnya termasuk kalangan intelektual. Ayahnya adalah seorang ahli pembuat kunci. Salah satu hasil karya ayah Ibnu Sa’ati yang terkenal adalah kunci dan gembok besar yang dipasang di pintu masuk Masjid Besar Damaskus. Barang tersebut dipesan langsung oleh Zangid al-Malik al-Adil Nur ad-Din Mahmud. Hasil karya ayahnya yang lain adalah sebuah jam yang ditempatkan di Bab al-Jairun atau Babus Sya’ah, Damaskus. Selain mahir membuat kunci dan jam, ayah Ibnu Sa’ati juga pakar astronomi.
Berbeda dari sang ayah, Ibnu Sa’ati justru memiliki keahlian di bidang kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang dokter yang ahli mendiagnosa penyakit pasiennya. Selain itu, namanya juga terkenal di kalangan pejabat pemerintahan.
Ibnu Sa’ati juga ahli kepustakaan, ilmu logika, dan filsafat. Ia mengumpulkan banyak buku, terutama buku karya para filosof Arab. Buku-buku tersebut tersimpan rapi di perpustakaan pribadinya. Selain itu, ia gemar pula menuliskan pemikirannya tentang logika dan filsafat dalam bentuk risalah. Meskipun demikian, ia juga mewarisi keahlian membuat kunci dari sang ayah. Ia bahkan mampu mereparasi jam karya ayahnya yang dipasang di Bab al-Jairun. Sehubungan dengan keahliannya di bidang mekanik, ia pernah menulis sebuah buku yang menjelaskan tentang kegunaan dan konstruksi jam (1203). Buku ini dinilai sebagai karya monumental di bidang mekanik.
Dalam pemerintahan, Ibnu Sa’ati mempunyai karir yang cemerlang. Berkat kepandaiannya, ia memperoleh kedudukan penting sebagai seorang menteri pada masa pemerintahan al-Malik al-Faiz bin al-Malik al-Adil Muhammad bin Ayyub, yang merupakan keponakan dari Shalahuddin al-Ayyubi. Ia juga menjadi menteri dan dokter pribadi al-Malik al-Muazzam bin al-Malik al-Adil, salah satu saudara al-Faiz.
Selain menulis tentang mekanika jam, Ibnu Sa’ati juga pernah menghasilkan sejumlah karya kedokteran. Namun sayang, karya-karyanya di bidang ini sulit ditemukan, demikian pula karyanya di bidang lain. Sebuah karya Ibnu Sa’ati tentang pembuatan kunci yang berjudul Risalah fi Amal as-Sa’ati wa Isti’malihtelah diterjemahkan oleh E. Wiedemann dan Frietz Hauser pada tahun 1915.
Seorang saudara lelaki Ibnu Sa’ati yang bernama Baha’ al-Adin Abu al-Hasan Ali dikenal pula dengan nayang sama, yaitu Ibnu Sa’ati. Namun, saudaranya ini lebih dikenal sebagai penyair yang cukup ternama di ma Kairo.
Ibnu Sa’ati wafat pada tahun 1230 (627 H) di Damaskus.
0 comments:
Post a Comment